tentang SIKAP ANAK KEPADA IBU

SIKAP ANAK KEPADA IBU

Pada suatu hari , ada seorang anak durhaka, setiap hari kerjaannya hanya makan,molor,dan main. sehari-hari kerjanya hanya memeras orang tua dan tidak mau berusaha, pada suatu hari harta ibunya habis untuk memenuhi permintaan anak tersebut. dan harta yg tersisa hanyalah rumah dan sebuah cincin peninggalan almarhum suaminya. anak durhaka itu menyuruh ibunya untuk menjual cincin tersebut untuk modalnya bermain judi.




“mak, jual aja tuh cincin, gw butuh duit nih mak”,,, ujar anak kepada ibunya itu.
“Jangan nak, cincin ini satu-satunya peninggalan almarhum bpk mu, dan bapak mu juga berwasiat pada emak untuk tidak menjual cincin ini,”,, jawab ema kepada anak itu
“AH, emak pelit , gk pernah mau ngertiin keinginan aku”,,,, ujar si anak bentak ibunya.


lalu anak itu pergi setelah menendang meja makan, ibu nya pun hanya bisa pasrah dan menangis..
setelah sebulan kemudian ibu itu pun jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia, dan ketika itu anak durhaka itu pulang dalam keadaan mabuk, lalu dia melihat rumahnya ramai dan tertempel bendera kuning di tiap-tiap tiang rumahnya, dan anak itu masuk ke dalam rumahnya dan menanyakan kepada orang-orang yg berada di rumahnya.


“He, lu apa apaan lu di rumah aku , bubar lu semua bubarr,,, Mak,,,!!! mak,,,!!! mank emak aku kemana nih,??!!”..
“emak mu meninggal tidak melihat kamu nak, dasar emang kamu anak durhaka, emak kamu sedang sakit kamu malah asyik-asyikan berjudi, mabuk-mabukan, gini akibat nya emak mu jadi meninggal dunia,”..
“HA,,HA,,,HA,,,,, mati ,?  emak aku mati,? HA,,HA,,HA, yaudah kubur aja, lagian juga emak aku sudah tua…”
“astagfirallah, memang kamu anak durhaka, kemasukan setan apa kamu, emak mu meninggal, bukan nya ikut doain dan nguburin malah senang senang,”,,
“ah udah lo jangan banyak bacot, aku ngantuk mau tidur, urusin tuh emak aku..”


Lalu anak durhaka itu pun masuk kekamarnya dan tidur.. lalu jenazah ibunya pun di makamkan di hutan dekat rumahnya, setiap hari setelah kematian ibunya anak durhaka itu pun hanya main judi, dan pada suatu hari dia kalah dalam berjudi dan kehabisan uang, dia pun mempunyai hutang yg banyak pada preman yg ikut main judi bersamanya.. karna takut dengan ancaman ancaman dari preman preman tersebut, dia pun menjual rumahnya untuk menutupi hutang hutangnya pada preman preman itu, dan sisa uangnya dia judikan lagi, dan dia kalah lagi,  lalu anak durhaka itu mengutang kembali kepada preman-preman itu, karna anak durhaka itu kehabisan modal, dan tak ada lagi barang-barang yg bisa ia jual, akhirnya anak durhaka itu teringat kepada almarhumah ibunya yg mempunyai cincin emas peninggalan almarhum ayahnya, dan dia menanyakan kepada tetangga-tetangga yg saat itu ikut menguburkan almarhumah ibunya. akhirnya ada se’orang ibu yg memberitahu bahwa cincin itu masih ada di tangan almarhum ibu anak durhaka itu, dan tanpa pikir panjang anak itu langsung bergegas ke makam ibunya, dan berniat untuk menggali kembali dan mencabut cincin itu dari tangan almarhum ibunya,, dan saat ia gali kuburan emak nya tersebut ternyata ada sebuah cincin yg berada di tangan ibunya itu, lalu anak itu mencoba membuka cincin itu dan ternyata usahanya gagal karna cincin itu susah sekali di lepas dari tangan ibu tersebut, lalu anak itu memotong jari ibu itu dan mengambil cincin tersebut,, setelah anak durhaka itu berhasil mencabut cincin itu dr tangan ibunya, dan anak durhaka itu pun merasa haus dan lapar,, dan dia melihat ada sebuah warung kecil di hutan itu,


“gila ni warung masa da di tengah hutan,??”… kata anak durhaka itu..
karna pensaran, anak durhaka itu pergi ke warung itu dan memesan kopi,dan pisang goreng,
“Bu, pesen kopinya sama pisang goreng, cepat bu,” ujar si anak durhaka tersebut.
“tunggu sebentar,!”.. ujar pemilik warung kepada anak durhaka itu.
lalu kopi dan pisang gorengnya pun telah selesai di buat oleh ibu itu  dan di berikan keapada anak durhaka itu, tapi, anak durhaka itu merasa aneh, kenapa jari ibu itu tidak ada satu seperti habis terpotong, lalu nak durhaka itu menanyakan kepada ibu itu,
“bu, tu tangan kanapa, abis kepotong golok bukan.???”.. tanya anak durhaka itu.
lalu ibu itu menjawab,…
“kan tadi kamu yg potong.”.. jawab ibu itu,,,
lalu anak durhaka itu merasa kebingungan, dan menanyakan kembali ke ibu itu,
“ah ibu jangan becanda bu, kapan saya potong tangan ibu, orang saya aja baru kenal sama ibu..”
“barusan waktu dikuburan itu,, kamu juga ambil cincin ibu kan,.”
laluanak durhaka itu merasa terkejut, dan seketika itu lari, menjauh dari warung itu…….

bahwa kita tidak boleh membentak ibu kita apalagi menelantarkan nya, jangan sampai ibu kita meneteskan air mata karna ulah kita, bagaimana pun juga seorang ibu itu adalah tempat surga kita, apabila kita sudah jahat,kasar sama ibu masih sempat berminta maaf dan bersujud lah di depan ibu kamu bahwa kamu sudah melakukan banyak dosa yang kamu perbuat kepada ibumu sendiri.pintu sebelum ibu sudah pergi. apabila ibu sudah pergi maka sudah terlambat.
Previous
Next Post »
0 Komentar