Kisah Tuan Putri Bersama Ikan Mas

Kisah Tuan Putri Bersama Ikan Mas

( Part 1 )



Pada suatu hari, tuan Putri hidup di sebuah desa bersama keluarganya, namun kehidupan mereka sangat kesusahan, sampai kakaknya tuan putri menjual dirinya untuk mencukupi kehidupan mereka di 1 keluarga. Sedangkan tuan Putri ini tetap berusaha untuk mencari makan dan mencukupi kebutuhan tanpa memberikan semua harga diri kepada orang lain. Maka tuan putri pun segera ingin memancing ikan di pinggir laut untuk membuat lauk makanan tuan putri pada siang hari.

Ketika tuan putri tiba di tepi laut ingin memancing ikan, namun menuju setengah hari tuan putri tidak mendapatkan seekor ikan pun. Maka tuan putri pun merasa gelisah dan dalam keadaan perut lapar, ketika tuan putri merasa sangat lapar dan sambil memegang perutnya, ada seekor ikan mas yang sedang melihat tuan putri, dan ikan mas ini sebelumnya tidak mengenal dengan tuan putri ini. Maka ikan mas ini tetap memantau tuan putri, jika tuan putri tetap masih tidak mendapatkan ikan, maka ikan mas ini juga akan ingin mengikuti tuan putri ini.


Setelah menjelang sore hari, tuan putri pun merasa kecewa dengan memancing ikan, maka tuan putri pun segera pulang ke rumah, pada saat tuan putri melangkah dari lokasi tepi laut, maka ikan mas akan memberikan dengan sisip emas 1 keping di bawah kakinya, sedangkan tuan putri merasa aneh kenapa ada sekeping sisip emas di bawah kaki aku? Tuan putri pun melihat di sekitarnya bahwa tidak ada orang sama sekali dan kenapa ada sisip ikan emas iya? Maka tuan putri pun segera mengambilnya dan cepat membawa ke rumah.

Ikan mas ini merasa kasihan ketika meliht tuan putri seharian memancing tidak mendapatkan ikan, maka ikan mas pun juga membantu tuan putri dengan kekuatan sihir ikan mas ini. Dan keesokan harinya tuan putri juga menjual sisip ikan mas ini dengan harga yang cukup mahal, maka tuan putri pun membawa uang ini kepada keluarganya. Kakak tuan putri merasa aneh ketika adiknya pulang ke rumah dengan membawa uang begitu banyak ke rumah, maka kakak tuan putri pun beranya kepada putri :

Kakak : dik, kamu habis menjual apa kok beigut banyak uang yang kamu bawa pulang ke rumah?
Putri : tadi aku di tengah jalan menemukan Handphone kak, maka dari paa Putri memakainya, mending Putri menjual handphonenya untuk mendapatkan uang buat ibu kak.
Kakak : apa benar kamu mendapatkan Handphone? Atau jangan – jangan kamu menculik Handphone orang lain agar kamu menjualnya?

Putri : tidak kak, Putri tidak melakukan selicik itu kak. Putri ini untuk berbohong kepada kakaknya karena Putri tidak ingin kakak mengetahui sisip ikan mas di tepi laut yang tadi aku memancing.
Kakak : baguslah kalau begitu dik, sini uang kasih kakak. Dan besok semoga kamu akan mendapatkan barang yang lebih bagus lagi iya dik untuk bisa menjual ke orang lain untuk mendapatkan hasil uang yang lebih banyak lagi.

Putri : dalam hati mengatakan : kenapa kamu saja tidak mencari barang lain yang bisa kamu ambil dan di jual? Kamu hanya bisa perintahkan saya saja, dan kamu hanya ingin mendapatkan uang dengan santai. Maka Putri pun menuruti kemauan kakaknya.
Kessokan harinya, tuan putri bangun di siang ahri, maka kakaknya sangat marah kepada adiknya bahwa kamu sudah bangun kesiangan gimana kamu mau mencari uang lagi? Dan kakak Putri ini memberikan hukuman kepada Putri jika kamu tidak mendapatkan uang atau apa, kamu tidak boleh pulang ke rumah ini. Pinta dari kakaknya. Sedangkan tuan putri baru bangun tidur sduah di marahin sama kakaknya, maka tuan putri akhirnya merasakan sakit hati dan kecewa bersama keluarganya jika orang tua membela kakaknya di banding sang tuan putrinya ini.

Akhirnya Tuan Putri ini juga pergi di tepi laut yang kemarin mendapatkan sisip ikan emas yang sangat berharga, maka tuan Putri pun duduk di bawah pohon yang dekat di air laut sambil gelisah dan mengeluarkan air mata bahwa hati tuan putri sangat sakit hati. Hidup tuan putri dengan kakaknya sangat tidak adil, masa tuan putri yang harus mencari uang, sedangkan kakak putri cuman duduk, makan, dan hanya meminta uang dari saya.


Kisah ini akan di lanjutkan pada bagian episode : 

( Part 2 )


Previous
Next Post »
0 Komentar