Kisah Anak Kecil Yang Baik Hati

Kisah Anak Kecil Yang Baik Hati

( Part 9 )



Beberapa jam kemudian, Susi dengan keluarga lainnya sudah menunggu kabar dari dokter untuk menentukan hasil yang kepastian dari jenis penyakit pada dalam kepala ayahnya. Beberapa menit kemudian dokter juga keluar dari roomnya dan mengatakan hasil dari kepala ayahnya, dokter mengatakan, “ selamat siang. Hasil dari tes periksa bahwa kepalanya memiliki sebuah biji butiran yang tumbuh mendekati saraf otaknya. Maka jenis penyakit ini harus segera di tangani karena penyakit jenis tumor ini masih level 2, jika tidak segera di tangani, maka bisa menimbulkan lupa ingatan, dan tidak mengenal pada dirinya sendiri “.

Lalu Susi bertanya kepada Dokternya, “ dok, kalau operasi tumor di kepala ayah aku, biaya kena berapa dok? Maka dokter menjawab : biaya operasi khusus tumor ini mencapai 100 juta, dan itu sudah termasuk biaya dokter, dan biaya kamar untuk penginapan kalian. Jika anda bersedia untuk operasi kepala sekarang juga, maka kami akan segera membawa ke ruangan ICU juga agar lebih cepat memproseskan tumor di dalam kepala ayah kamu. Maka Susi juga menghitung” bahwa di sini lebih murah di banding Indonesia. Maka Susi akan mengambil keputusan bahwa ayahnya jadi operasi di rumah sakit ini.


Dokter lain pun segera membawa ayahnya ke ruangan ICU dan membawa keluarga Susi untuk mencari tempat penginapan di rumah sakit ini, maka operasi ini akan berlansung pada 10 hari ke depan. Susi dengan Charles menuju administrasi untuk mendaftarkan ruangan kamar yang kosong untuk penginapan mereka selama 15 hari, dan biaya operasi kepala ayahnya di ruangan ICU, setelah daftar Susi dengan Charles membawa mereka ke kamar untuk beristirahat dan juga di sediakan makanan sehari 3x untuk keluarga Susi.

Setelah di operasi dalam waktu 8 hari kemudian, dokter ingin mempunyai darah yang sama dengan orang tua ini, maka Dokter meminta tambah darah kepada ayah Susi dengan golongan darah yang sama, di Antara semua keluarga Susi, yang sama dengan golongan darah ayahnya yaitu Silvia, maka Silvia akan memberikan darahnya kepada ayahnya. Jadi Dokter awalnya tes semua darah keluarganya masing” namun tidak ada yang sama golongan darah mereka kepada ayahnya, maka tinggal lah Silvia sendirian yang belum di tes golongan darahnya.

Maka Dokter pun segera membawa ke ruangan dan mengambil darahnya sedikit untuk menghasilkan golongan darah pada Silvia. Setelah hasil cek darah Silvia, ternyata golongannya sama dengan golongan darah ayahnya. Maka DOkter pun menyarankan kepada keluarga Susi bahwa anak ini yang memiliki jenis darah yang sama dengan ayahnya. Dan dokter ingin segera mengambil darah Silvia untuk mengisikan ke ayahnya. Awalnya Susi tidak mengizinkan Silvia untuk melakukan pindah darahnya, karena Silvia masih anak kecil yang tidak tahu apa” karena Susi tidak ingin melihat adiknya menderita.

Maka dokter mengatakan kepada Susi, “ jika tidak di berikan secepat mungkin, maka darah ayah kamu sudah tinggal sedikit dan bisa menimbulkan kematian karena kekurangan darah, maka kami harus segera proseskan secepat mungkin Susi. Maka Susi mengizinkan Silvia untuk pergi dengan dokter ke ruangan untuk cek golongan darah Silvia. Setelah Silvia mengikuti dokter ke ruangan, maka Silvia juga di minta untuk menahan kesakitan jarum yang menusuk di daging Silvia untuk penarikan darah agar bisa mencocokan darah Silvia dengan ayahnya.

Setelah cek penelitian oleh dokter Philipina, bahwa golongan darah Silvia sama dengan darah ayahnya, maka dokter konsultasi dengan ibunya bahwa dokter ingin memerlukan darah 2 kantong untuk menambahkan darah kepada ayahnya, karena 2 kantong darah ini sudah sangat stabil untuk kesehatan orang tuanya. Awalnya Ibu sangat keberatan dengan darah Silvia untuk di ambil, karena ibu tidak bisa melihat anak kecil harus menderita, dan hidup Silvia masih panjang. Ibu tidak akan mengizinkan anakku untuk penarikan darahnya.

Ibu : dokter, apa dokter tidk menyediakan stock penukaran darah atau stock bungkusan darah yang baru di rumah sakit ini?
Dokter : maaf bu, stock darah cadangan sudah habis bu, di karenakan banyak pasien yang menukarkan darah kotor ke darah yang baru bu makanya kami tidak ada memiliki stock lagi bu. Cuman hanya anak ini yang bernama Silvia bisa memberikan darahnya kepada ayahnya. Maka Silvia juga lansung berkata kepada ibunya, “ bu, Silvia rela kok bu memberikan darah Silvia kepada ayah bu, Silvia tidak inin membuat diri ibu sedih, cemas, dan kakak Susi juga. Kalau Silvia memberikan darah kepada ayah, kan ayah juga sehat bu, dan kita akan bisa berkumpul kembali bu.

Ibu : tapi nak, ibu sangat takut kamu kenapa” nak, iya memang ibu tau kalau kamu sangat anak yang baik dan bahkan kamu ingin merelakan untuk ayah kamu, tapi ibu juga tidak ingin kamukenapa” nak.
Silvia : bu, ibu percaya dengan Silvia iya, Silvia akan selalu berdoa dan untuk membuat diri ibu senang, kalau begitu Silvia ikut bersama dokter masuk ke dalam ruangan iya bu.

Setelah dokter penarikan darah dari tubuh Silvia ini yang masih berusia 10 tahun ini sangat bagus dan baik untuk di gunakan. Namun, seelah mengambil darah Silvia untuk ayahnya, maka Silvia sudah mulai melemah dan pingsan. Dokter pun segera cek keadaan Silvia ini dan dokter tidak ingin sampai terjadi sesuatu dengan anak Silvia ini.


Kisah ini akan di lanjutkan pada bagian : 

( Part 10 )


Previous
Next Post »
0 Komentar