Kisah Anak Kecil Yang Baik Hati

Kisah Anak Kecil Yang Baik Hati

( Part 6 )



Pada saat adik Susi sedang makan, Susi melihat mereka masih saja belum mandi, dan Susi juga memarahi adiknya bahwa kalian kok jorok kali adik, kakak tadi kan sudah bilang. Kalian mandi dulu, lalu makan, agar kalian makan itu bersih adik. Kakak pusing deh adik lihat kalian berdua, ywudah cepat makan sana dan pigi mandi. Biar nanti kakak yang bilang kepada ibu kalau kalian berdua lagi di rumah kakak saja. Jadi kalian jangan lama” lagi, karena ini sudah sore adik.

Maka Surya dengan Silvia pun segera makan dan juga pergi mandi, dan Susi bersama suaminya akan menjemput mereka berdua ke rumah sakit tempat ayahnya Susi sekarang ini. Setelah Surya dengan Silvia selesai mandi, dan Susi pun segera menyuruh adik” masuk ke dalam mobil dan segera menuju ke rumah sakit. Tiba di rumah sakit, orang tua Susi sudah menunggu Surya dan Silvia kok lama kali iya jam segini kok belum balik iya? Tak lama kemudian, ibu melihat Surya dengan Silvia balik ke rumah sakit dan melihat mereka bersih.


Jadi tak lama ibu melihat Susi bersama suaminya menuju ke rumah sakit, dan ibu Susi bertanya kepada Susi kenapa kamu bisa kemari nak? Dan kamu tahu kalau ibu ada di rumah sakit? Maka Susi juga menjawab pertanyaan ibu, “ bu, aku di sini di bawa oleh adik Susi bu, mereka tadi siang datang ke rumah Susi bu. Bu, Susi minta maaf iya bu, kalau Susi ketika sudah menikah tidak pulang ke rumah lagi, dan tidak ada kabar untuk ibu.

Ibu : nak, tidak apa – apa. Tujuan ibu ingin melihat kamu bahagia bersama suami kamu nak, jadi kamu tidak perlu mengkhawatir kepada ibu dan adik” kamu iya nak.
Susi : iya bu, tapi aku berjanji mulai hari ini aku dengan suami aku akan pulang ke rumah ibu dan kita kumpul bersama dan makan bersama bu. Oh iya bu, gimana keadaan bapak sekarang ini bu?
Ibu : baguslah nak, kalau kamu bisa memikir seperti itu, ibu sangat senang kepadamu nak, dan ayah kamu sedang tidak ada kabar dari dokter nak. Dan tadi ada receptions kabari ke ibu, kalau ayah ingin di operasi nak, dan ibu tidak ada uang sebanyak yang dokter inginkan nak. Dokter bilang biaya operasi di atas 100 juta nak, sedangkan uang ayah kamu kepada ibu z cuman 3 juta nak.

Susi : ha, memangnya operasi apa bu kok biayanya sebanyak itu bu? Dan gimana ibu bisa mengetahui kalau ayah mengalami tumor otak bu?
Ibu : ibu kemarin kan pertama kali membawa ayah kamu ke rumah sakit dan di cek oleh dokter kalau ayah memiliki tumor otak nak, dan ibu bertanya kepada dokter kalau biaya operasi berapa? Lalu dokter mengatakan minimal 100 juta ke atas nak.

Susi : aku tidak percaya kalau ayah mengalami tumor otak bu, kalau memang sejenis tumor otak, itu ingatnnya kadang bisa lupa bu. Kan ayah ingatannya masih bagus bu. Nanti aku yang bilang kepada dokter bahwa nanti ayah akan aku bawa ke luar negeri untuk cek lebih lanjut bu, agar lebih memastikan bu.
Ibu : nak, kamu jangan merepotkan ayah kamu lagi, sekarang ayah kamu sudah krisis nak, gimana mau bawa ke luar negeri.

Susi : sudah bu, ayah akan serahkan kepadaku aja bu, biar aku yang mengatasi biaya semua ayah nanti bu.
Maka Susi pun segera menuju ke loket administrasi untuk sementara kamar ayah aku akan di pending dulu iya, karena akan mau membawa pasien ayahnya ke luar negeri untuk cek lebih lanjut, dan aku akan segera membawa ayah aku kembali di sini. Dan akhirnya pihak rumah sakit pun mengizinkan ayahnya di bawa ke luar negeri untuk cek bahwa apa benar ayah Susi ada mengalami tumor otak di kepala ayahnya atau tidak. Maka Susi pun segera menuju ke bank untuk Tarik uang biaya rumah sakit dalam beberapa hari ini di tinggal oleh ibu dan ayahnya.


Kisah ini akan di lanjutkan kepada bagian :

 ( Part 7 ) 


Previous
Next Post »
0 Komentar