Kisah Sinta
Kehilangan Fika Sahabatnya Akibat Kecelakaan
( Part 2 )
Pada esok hari Fika dengan Sinta berangkat ke sekolah dengan
ayah Sinta, dan orang tua Fika menuju ke rumah Sinta untuk mengucapkan terima
kasih kepada ayahnya Sinta bahwa sudah mau mengantarkan anakku ke sekolah. Namun,
keluarga Sinta tidak keberatan sama sekali, dan keluarga Sinta malah senang
mempunyai tetangga yang baru di sebelah rumahnya. Akhirnya Sinta dan Fika juga
berangkat ke sekolah, dan orang tua Fika ingin memberikan uang ongkos antar
anaknya kepada orang tua Sinta, akan tetapi keluarga Sinta tidak ingin meminta
imbalan atas mengantarkan anaknya ke sekolah dari orang tuanya.
Setelah beberapa bulan kemudian, Anak pertamanya dari
keluarga Fika ini menelepon kalau di luar negeri memiliki event yang sangat
bagus dan menjelang imlek, jadi ingin berkumpul bersama dengan keluarganya,
maka Anak pertamanya ini yang bernama Sutris memberikan tiket pesawat kepada
orang tuanya sertai adiknya Fika ini untuk mendatangi ke lokasi Sutris di luar
negeri ini.
Setelah orang tua mendapatkan kabar dari anaknya Sutris ini,
orang tua ingin pergi ke wilayah anaknya untuk merayakan imlek bersama, akan
tetapi orang tuanya harus mengetahui kepada Anaknya kalau ibu disini sudah
tidak sabar ingin bertemu dengan kamu nak. Baiklah nanti ibu akan kabrkan
kepada bapak iya nak, kalau ibu dan bapak dengan adik kamu Fika akan pergi ke
sana.
Setelah Fika pulang dari sekolah dengan Sinta, rencana Sinta
ingin mengajak Fika jalan – jalan pada bulan 6 ini karena Fika dengan Sinta
libur sekolah sangat panjang jadi Sinta ingin Fika menjadi Sahabat untuk Sinta
selamanya, namun setelah Fika mendapat kabar dari orang tuanya kalau kakaknya
mengajak keluarga Fika keluar kota, maka Sinta merasa kehilangan Fika di sini,
jadi Sinta rencana tidak ingin Fika pergi keluar negeri dengan keluarganya. Namun,
Sinta juga tidak bisa memaksakan Fika juga,
mungkin Fika pergi dengan
keluarganya mengacarakan kebersamaan Sinta akhirnya rela mengizinkan Fika
pergi, pada malam hari Fika mendatangi rumah Sinta dan Fika mengajak Sinta
duduk di taman halaman rumahnya untuk berbiacara.
Fika : hai Sinta, yuk temani Fika duduk di taman yuk sambil
kita makan bersama di sana.
Sinta ; bentar iya Fika, aku ganti baju dulu, kamu tunggu
aku dulu iya Fika.
Fika : oke Sinta, Fika pun duduk dengan manis dan sopan di
rumah Sinta, dan orang tua Sinta melihat kelakukan Fika ini memang anak yang
sangat baik, Sopan, Jujur, dan akrab dengan anaknya. Otang tua Sinta pun ingin
Fika menjadi sahabat atau saudara buat Sinta untuk selamanya.
Sinta : hai mom, aku dengan Fika pergi ke taman dulu iya
mom, Fika ngajak Sinta bermain boneka
dengan nya di taman mom, boleh iya mom “ plizzz iya mom.
Ibu Sinta : iya ibu dan bapak mengizinkan kamu pergi dengan
Fika nak, tapi hati – hati iya nak, dan jangan terlalu malam pulang iya, pinta
dari Ibu Sinta kepada Sinta dengan Fika.
Sinta : iya mom, thank you iya mom. Kalau begitu Sinta pergi
dulu iya mom, yuk Fika kita pergi.
Fika : bu, Fika pamit dulu iya bu, dan kami tidak lama kok
bu di taman.
Ibu Sinta : oke Fika, Ibu percaya kepada kamu nak.
Pada saat di taman, Fika ingin membicarakan kepada Sinta
sesuatu hal, Sinta aku ingin bilang sesuatu kepada mu Sin.
Sinta : apa Fika, kamu ceritakan saja, akan aku dengar kok. Dengan
senyuman dan kesenangan bisa bermain bareng dengan Fika.
Fika : Sinta, nanti bulan 6 aku kan pergi ke luar negeri
menuju tempat tinggal kakak aku, jadi aku berharap kamu jangan sedih iya Sinta,
jika aku sudah pulang, aku pasti akan menemui kamu lagi Sinta, dan kita akan
bermain sama lagi Sinta.
Sinta : emanknya kakak kamu mengundang keluarga kamu untuk
membuat acara apa Fika? Padahal aku ingin mengajak kamu pergi ke piknik dengan
keluarga aku Fika, Sinta sambil memulai mengeluarkan air mata.
Fika : sinta kamu jangan menangis donk, karena ini kakak aku
membuat acara makan bersama dan kumpul bersama untuk membuat album kenangan
bersama pada di hari imlek nanti Sinta, tapi kamu jangan sedih iya Sinta, pasti
aku tidak akan melupakan dirimu kok, kamu adalah sahabat aku terbaik untukku
Sinta, Fika pun berpeluk dengan Sinta dan Fika pun hamper mengeluarkan air mata
ketika Fika ingin berpisah sementara dengan Sinta.
Sinta : kamu janji iya, kalau kamu sudah balik, kita akan
bermain barengan lagi iya Fika.
Kisah selanjutnya, apakah Fika dengan Sinta akan berpisah
untuk selamanya? Kami akan melanjutkan kisah di bagian ;
( Part 3 )
0 Komentar