“ Anak Perempuan Yang Tidak Tahu Diri Bersama Ayahnya Bahwa Ayahnya Bekerja Untuk Mencari kebutuhan Hidup Bersama Anaknya Akan Tetapi Anaknya Asyik Memaksakan Ayahnya Untuk Membelikan Sebuah Handphone “

“ Anak Perempuan Yang Tidak Tahu Diri Bersama Ayahnya Bahwa Ayahnya Bekerja Untuk Mencari kebutuhan Hidup Bersama Anaknya Akan Tetapi Anaknya Asyik Memaksakan Ayahnya Untuk Membelikan Sebuah Handphone “

( Part 5 )



Aldy akan menerima sumbangan yang di berikan dari guru sekolah Jessica, maka guru sekolah Jessica pun mengatakan kepada Aldy dan berdoa juga untuk keluarga Aldy bahwa semoga bapak bisa mendapatkan rejeki yang lebih baik lagi dan semoga brang kami berikan ini semua semoga bermanfaat buat bapak, dan untuk Jessica harus belajar yang lebih giat agar mengejar impian kamu nak, dan guru” yang ada di sini juga yakin kamu suatu saat nanti kamu akan menjadi orang yang cerdas, ujar dari guru sekolah kepada keluarganya Jessica. Maka Jessica pun mendengarkan perkataan dari guru, dan akan belajar lebih giat untuk membahagiakan ayahnya.


Jadi guru sekolah Jessica pun segera kembali ke sekolahnya dan Aldy yang akan menyusun semua beras dan jenis makanan yang lain ke dapur belakang halaman. Waktu juga sudah memukul siang hari, Aldy juga akan kembali istirahat sejenak di karenakan besok kerjaan Aldy sudah memulai kebanyakan yang di berikan dari bossnya kerjaan Aldy, maka Jessica pun mengembalikan hpnya kepada Ayahnya dan Jessica pun segera kembali tidur di siang hari. Waktu Aldy bangun dari tempat tidurnya Aldy melihat ada sebuah kotak makanan di tempat belakang meja makan maka Aldy pun bertanya kepada Jessica kalau makanan ini kamu yang beli iya?

Ketika Jessica di bangunin dari tempat tidurnya, ayahnya bertanya :
Aldy : nak, waktu ayah tidur apa kamu ada keluar dari rumah untuk beli makanan di luar? Soalnya ayah melihat ada 2 bungkus kotak nasi di belakang tempat meja makan kita nak.
Jessica : waktu ayah tidur, kan aku juga tidur ayah. Mana mungkin aku keluar diam” hanya untuk pergi beli nasi ayah, lagian uang jajan aku cuman tinggal sedikit ayah. Nasi kotak makan itu bukan aku yang beli lho ayah.

Aldy : jadi kalau bukan kamu yang beli, siapa yang membeli makanan ini nak? Kagak mungkin kalau kita tidak beli makanan masa ada makanan di meja. Waktu Aldy berbicara kepada Jessica datanglah seekor kupu” yang menempel di kotak makanan ini, maka Aldy lansung berpikir, “ waktu saya sesudah berdoa ada seekor kupu” yang mendatangi di tangan aku. Tak lama rejeki kita datang “. Dan di kotak makanan ini juga ada seekor kupu” yang tadi menempel di tangan aku, sebenarnya kupu” ini adalah dari tuhan. Maka Aldy berminta maaf kepada anaknya kalau Aldy sudah nuduh Jessica yang membeli makanan ini ternyata bukan kamu yang membelinya.
Jessica : iya ayah, memang bukan aku yang beli kok ayah. Oh iya ayah kata guru kemarin bahwa kalau ada seekor kupu” yang berterbangan di sekitar kita itu tandanya sedang ada rejeki kepada kita ayah, mungkin kotak makanan ini adalah rejeki yang di bawa dari seekor kupu” ini ayah.

Aldy : bisa juga dengan kata” kamu nak, soalnya tadi ayah waktu berdoa sebelum istirahat kalau kupu” ini tadi yang nempel di tangan ayah dan tak lama guru” sekolah kamu tiba” datang lho nak. Ywudah kalau begitu yuk kita makan bersama nak. setelah makan bersama nanti, jam 11 malam kita sudah tidur iya nak, karena ayah besok sudah mau masuk kerja nak. Jadi mulai besok kamu pergi ke sekolah jangan membuat kesalahan iya nak, dan rajin belajar. Ayah berharap kamu bisa menjadi anak yang pintar dan bisa membahagiakan orang tua kamu nak, dan sekarang ayah sudah berusia juga nak. Jadi ayah mau kamu sekrang hidup belajar mandiri iya nak, dan mulai besok ayah akan memberikan hp ini kepada kamu nak, biarkan ayah tidak menggunakan hp nak, agar kamu juga bisa belajar berkomunikasi dengan orang lain yang kamu inginkan.

Jessica : oke ayah, makasih iya ayah sudah berdoa buat aku ayah. ywudah yuk ayah kita makan bersama ayah. Kalau terlalu malam nanti nasinya tidak enak lagi ayah.


Akan di lanjutkan pada bagian : 

( Part 6 )


Previous
Next Post »
0 Komentar