Hidup Rika Yang Pergaulan
Bebas
( Part 7 )
Waktu Rika melakukan hubungan seks dengan Chandra yang ke
12x Rika ada yang merasakan kebengkakan di dalam lubang Vagina waktu Chandra
pulang dari sekolah, maka Rika menyuruh Chandra melihat lubang Vagina Rika
sepertinya ada yang bendol, maka Chandra juga melihat Vagina Rika dan Chandra
mengatakan Vagina Rika tidak ada sesuatu, hanya seperti bendolan gigit nyamuk
saja, ujar dari Chandra kepada Rika, maka Rika pun mengatakan kepada Chandra “
benar kan Chandra tidak ada terjadi apa” pada Vagina aku kan? Soalnya aku
merasakan ada kepedihan di dalam Vagina aku Chandra.
Maka Chandra pun menyuruh Rika dengan tenang dan tidak perlu
cemas pada Vaginanya, si Chandra juga akan melanjutkan masukin penisnya ke
dalam Vagina Rika, setelah melakukan hubungan Seks beberapa hari kedepan ini,
Rika merasakan ada yang aneh di Vaginanya, dan mereka berdua tidak mengetahui
apa penyebabnya Vagina Rika, jadi suatu hari terakhir Chandra memasukin penis
ke dalam Vagina Rika, Chandra ada melihat sebuah cairan bewarna hijau dari
lubang Vagina Rika.
Chandra : Rika, kok Vagina kamu ada keluar cairan warna
hijau? Apa cairan ini lendir kamu iya?
Rika : aku tidak mengeluarkan lendir kok Chandra, lagian
lendir aku kan bewarna putih Chandra, jadi ini keluar warna hijau iya Chandra?
Chandra : iya Rika, waktu aku cabut penis aku ke Vagina kamu
ada keluar cairan warna hijau Rika, kamu dulu ada mengalami penyakit apa Rika,
biasa vagina tidak mengeluarkan cairan warna hijau yang bau bernanah Rika.
Rika : Chandra, kamu jangan yang aneh” donk Chandra, aku
tidak pernah mengalami penyakit Chandra, makanya aku semalam heran Chandra
bahwa waktu terakhir kita lakuin hubungan seks, Vagina aku ada merasa
kepedihan, dan sakit Chandra, jadi gimana donk Chandra? Aku tidak mau Vagina
aku kenapa” Chandra, dalam wajah yang sedih dan panik.
Chandra : apa harus kita menunggu Alex pulang dari sekolah
untuk membawa kamu ke dokter Rika? Kami juga tidak ingin kamu kenaapa” rika,
kami kan sudah menganggap kamu sudah menjadi pacar kami lho. Dan kamu pun sudah
menikmati kita berdua bersama dengan kamu kan?
Rika : iya Chandra, aku juga selama ini sudah sangat puas
untuk melakukan hubungan seks dengan kalian, dan kalian juga sangat baik
kepadaku bisa menemani hari” ku di rumah kosong ini, jka kalian ingin membiayai
kehidupan aku, maka aku setuju kalian membawa aku ke dokter untuk memeriksa apa
penyakit yang ada di dalam Vagina aku, dan kita akan menunggu Alex pulang dari
sekolah, sebelum kita tunggu Alex pulang dari sekolah, Chandra temani aku
lakuin lagi yuk, aku juga sudah tidak bisa tahan nafsu aku lagi Chandra.
Chandra : tapi vagina kamu sedang mengeluarkan cairan hijau
lho Rika, aku sich tidak keberatan untuk melanjutkan hubungan seks dengan kamu
Rika, tapi aku tidak ingin membuat dirimu merugikan sayang. Dan aku akan
berjanji bakal aku akan menjadi suami kamu yang terbaik, dan akan membuat
dirimu bahagia bersamaku.
Rika : janji iya Chandra kalau kamu mau menjadi suami aku
yang terbaik, biarpun aku sudah tidak perawan lagi, kamu harus terima aku apa
adanya lho, karena perawan aku juga pertama x sudah kalian ambil, jadi aku
tidak ingin di tinggalkan oleh kalian berdua. Aku ingin memiliki 2 suami yaitu Chandra
dengan Alex lho Sayang.
Chandra ; iya Rika sayang, aku berjanji akan aku melayani
kamu dengan sebaik mungkin iya sayang, jadi kamu masih ke pingin di masukin
pakai penis aku ke lubang kamu lagi tidak sayang?
Rika : iya Chandra, aku sudah tidak tahan nafsu aku Chandra,
lanjut masukin donk. Uuuhhhhh aaaaakkkkkkk Chandra pelan” iya masukin sayang,
karena sakit banget sayang.
Chandra ; iya Rika sayang, aku akan memasukin pelan” tapi
kenapa Vagina kamu kok merah banget sayang, kan aku baru beberapa kali masukin
saja tadi sayang. Ibarat seperti darah Vagina kamu tidak mengalir sayang
makanya Vagina kamu merah sayang.
Rika : sayang sudah masukin tidak apa” kok, kan merah juga
hasil kalian buat sayang. Tapi Chandra, kok Alex sudah jam 1 segini masih belum
pulang sekolah iya? Apa Alex ada kenapa” Chandra sayang.
Kisah ini akan di lanjutkan pada bagian :
( Part 8 )
0 Komentar