Kisah Hidup Panda
Yang Harmonis
( Part 3 )
Pada keesokan harinya, Anto bangun kesiangan, maka ke dua
panda terus melihat Anto kok sampai sekarang masih belum keluar iya? Maka panda
betina pun memanggil Anto di kamarnya, dan Anto pun sedang tidur dengan
nyenyak. Jadi panda betina ini memanggil Anto sampai Anto bangun dari tempat
tidurnya, ketika Anto sudah bangun dari tempat tidurnya, Anto berpikir kalau di
kulkasnya sudah tidak ada makanan lagi. Jadi Anto pun di Tarik oleh panda
betina ini untuk menuju ke ruangan makan, pada saat sampai di ruangan makan,
maka Anto melihat ada 5 butir roti yang di sediakan di meja.
Dalam ahti mengatakan, “ sungguh ajaib hidupku, di rumah ini
tidak ada orang lain lagi selain aku, dank e dua panda, kenapa di meja ada roti
iya, dan panda betina ini menarik Anto juga untuk membuka kulkas, setelah di
buka kulkasnya maka di dalam kulkas juga ada 5 botol susu yang besar. Anto juga
merasa kaget, siapa yang memberikan ini semua kepada Anto? Maka panda betina
dengan panda jantan juga hadir di depan wajah Anto kalau sebenarny a hasil ini
semua adalah dari ke dua panda ini.
Awal Anto sangat tidak percaya dengan ke dua panda ini jika
makanan ini adalah hasil dari ke dua panda ini. Namun, Anto juga bisa merasakan
mungkin saja ke dua panda ini bisa menghasilkan makanan ini, tapi dengan cara
apa mereka bisa mendapatkan ini semua? Maka Anto juga ada yang merasa aneh dari
ke dua panda ini, apa hasil makanan ini adalah hasil curian dair toko yang lain
atau gimana? Sedangkan panda tak pernah sejarahnya memiliki uang di sakunya,
maka Anto memulai pelan’ mengincar ke dua panda ini bahwa mereka dapat uang
dari mana.
Ketika malam hari, Anto juga tidak merasa tega melihat ke
dua panda ini kelaparan, maka anto juga memberikan 2 butir roti yang mereka
berikan kepadaku, dan 1 botol susu untuk minuman mereka, setelah selesai makan,
ke dua panda akhirnya juga pergi ke tempat semalam acara atraksi, jadi ke dua
panda ini tidak mengetahui bahwa Anto mengikuti merekae berdua, ketika sampai
di acara itu, Anto tetap akan mengawai ke dua panda ini, dan warga ada di
sekitar sana akhirnya mengujungi ke dua panda ini, dan seperti semalam panda
betina mencari kaleng keil lagi untuk di berikan uang oleh warga di sekitar
mereka.
Ketika ke dua panda melakukan atraksi, sebagian warga sudah
menaruh uang di kaleng tersebut, dan Anto mulai sadar bahwa hasil makanan tadi
di dapur adalah hasil kerja ke dua panda ini, maka Anto juga merasa sedih
melihat mereka telah bekerja keras untuk demi perut Anto, dan mereka sangat
tidak mengeluh dengan diriku, kalau aku tidak bekerja untuk mencari makanan
untuk mereka. Maka aku baru sadar di sinilah mereka mencari uang yang banyak
untuk memberi kebutuhan diriku ini, aku sangat senang bisa memiliki ke dua
panda ini, dan setelah ke dua panda ini sudah selesai melakukan acara atraksi
mereka, maka ke dua panda ini singgah ke tempat penjualan susu, dan roti tempat
ibu semalam.
Maka Anto pun sambil sembunyi jangan sampai di lihat oleh ke
dua panda, dan setelah Anto melihat ke dua panda ini ke tempat jualan, Anto
ingin melihat kalau mereka adalah meminta makanan atau membeli dengan uang
hasil atraksi mereka sendiri? Setelah ke dua panda ini memilih seperti menu
semlam, maka ibu ini menyuruh panda tidak usah membayar, karena ibu ini juga
sangat bangga kepada panda kalau mereka adalah panda yang semangat, dan pintar,
maka ibu ini memberikan makanan kepada mereka dengan secara gratis, jadi waktu
ke dua panda ini pergi, panda sengaja untuk menjatuhkan uang 100 riu lagi di
dekat gerobak ibu ini, dan ibu juga perhatikan kepada panda ini kalau uang 100
ribu adalah benar dari mereka atau uang orang lain.
Ternyata uang 100 ribu adalah uang ke dua panda ini yang
dimana sengaja menjatuhkan karena tanda uang itu adalah tanda bayar hasil
makanan ini. Namun, uang 100 ribu sangat besar dan masih ada banyak sisa untuk
di kembaliin, tapi ke dua panda tidak di pedulikan, yang di pikiran panda
adalah untuk membantu kehidupan si Anto ini, karena panda telah ingin membalas
budi kepada Anto kalau Anto sudah memelihara mereka berdua. Jadi Anto pun
segera menuju ke tempat ibu penjualan roti dan susu ini yang di berikan kepada
ke dua panda saya ini, maka ibu mengatakan kepada bapak Anto kalau pesanan ibu
sudah habis laris, jadi tidak ada lagi yang untuk di jual.
Kedatangan Anto ke tempat ibu penjualan ini, untuk bertanya
kepada ibu kalau ke dua panda ini tadi meminta makanan atau membeli dengan ibu?
Ujar dari Anto, maka Ibu ini menjawab dengan Anto, ke dua panda ini waktu semalam
pertama kali untuk mengikuti acara Atraksi di sini, jadi waktu mendapatkan
uang, dia datang ke tempatku, aku kira awalnya dia hanya ingin meminta makanan,
tapi setelah aku berikan makanan kepadanya, maka panda itu mengeluarkan uang
untuk memberikan kepada saya, jadi aku merasakan betapa baik ke dua panda ini,
maka aku relakan memberikan makanan dan susu yang hasil sisa jualan saya hari
ini untuk mereka makan.
Anto menjawab kepada ibu, oh berarti ke dua panda tidak
meminta makanan kepada ibu iya? Aku juga merasa kaget kalau aku pertama kali
melihat panda yang begitu baik. Dan ibu berkata kepada Anto, “ yang aku tidak
di duga yaitu sifatnya panda, kalau aku menolak uangnya kepadaku, tapi panda
ini pintar, dia menjatuhkan uang 100 ribu di gerobak aku, awalnya aku kira uang
ini milik orang. Jadi hari ini juga sambil melihat, apakah uang 100 ribu ini
sengaja di jatuhkan oleh ke dua panda ini? Ternyata uang itu adalah dari panda
yang hasil atraksi mereka, sara merasa panda ini tidak ingin meminta makanan
ataupun mencuri makanan orang, tapi dia akan tetap membayar biarpun kita
menolaknya.
Di sinilah Anto merasa kesedihan di hatinya, kalau ke dua
panda ini telah berbaik hati kepada Anto, sampai dia melakukan Atraksi hanya
untuk mencari uang buat Anto makan, dan tidak kelaparan. Maka Anto juga
berjanji kepada dirinya kalau Anto akan memelihara mereka dengan semaksimal
mungkin, dan Anto tidak membiarkan ada seorang pun yang telah menculik mereka
atau melukai mereka. Maka Anto akhirnya juga minta pamit kepada ibu ini, dan
Anto pun segera pulang ke rumah.
Kisah ini akan di lanjutkan pada bagian :
( Part 4 )
0 Komentar