Kisah Anak Kecil Yang Baik Hati

Kisah Anak Kecil Yang Baik Hati

( Part 3 )



pada tahun 2005 akhirnya keluarga Susi ini memiliki 3 saudara, dan anak yang terakhir adalah namanya Silvia, ketika Silvia baru lahir ini dengan mempunyai wajah yang cantik, dan mempunyai dengan tanda lahir di lehernya dengan melambangkan kupu – kupu. Maka orang tua pun segera bertanya kepada orang yang bisa melihat semua tanda seperti ini, maka anak Silvia ini akan melambangkan cinta sejati, anak yang berbakti kepada orang tua dan anak ini adalah yang paling suksess di masa depan di banding dengan kakaknya yang lain.

Maka orang tua Silvia ini memercayai kepada orang yang pelamar ini dan dari anak 3 tiga ini bahwa yang paling special adalah Silvia, maka ayahnya Silvia pun segera mengendong Silvia sambil memberikan susu. Ketika ke dua orang tua Silvia ini pulang ke rumah, Silvia segera di berikan tidur karena harus tidur yang sangat cukup untuk bayi. Singkat cerita, 10 tahun kemudian, orang tua Silvia juga sudah mencukupi usia, dan sudah tua, sedangkan kakaknya Silvia yang bernama Susi juga sudah mau menikah, maka tinggal Surya dengan Silvia yang bersama keluarganya.


Tak lama ayahnya Silvia mengalami sakit gejala otak / di sebut tumor otak di karenakan ayah silvia sering banyak berpikir dan sampai telat makan, maka Silvia itu sudah umur 10 tahun, dan abangnya sudah umur 16 tahun. Maka Silvia meminta tolong kepada warga di sekitar untuk membawa ayahnya ke rumah sakit, dan tetangga pun merasa kasihan kepada ayahnya Silvia, dan tetangga pun segera menelepon ambulance dan segera membawa ke rumah sakit. Ketika sudah sampai di rumah sakit, ayahnya mengalami tumor yang sangat ganas pada di otaknya, maka harus di operasikan, dan mengenakan biaya 100 juta keatas.

Ketika mendengarkan biaya 100 juta ke atas, istrinya sangat kaget dan bingung gimana caranya untuk membayar biaya rumah sakit sebanyak ini, maka Silvia mengatakan kepada ibunya, ibu ayah bisa di sembuhkan bu? Lalu ibu berkata :
Ibu : bisa nak, tapi ibu bingung mau dapat uang dari mana untuk bayar biaya ayah kamu nak.
Silvia : gini saja bu, coba aku bantu mencari uang iya bu buat tambahan biaya ayah bu.
Ibu : nak, kamu masih umur kecil nak, g mungkin orang lain mau menerima kamu kerjaan nak.
Silvia : kalau kita tidak mencoba bu, apa tentu kita tidak di terima bu? Nanti coba besok aku mencari pekerjaan iya bu.

Ibu : kalau kamu keinginan seperti gitu, Ibu mengizinkan tapi kamu harus menjaga diri, dan jangan lupa balik ke sini iya nak.
Silvia : oke bu, akan aku berjanji jika aku sudah selesai mendapatkan pekerjaan, maka aku akan kembali ke sini iya bu. Kalau begitu aku pergi dulu iya bu.
Ibu : Silvia, tunggu sebentar. Ibu menyuruh bang kamu mengikuti kamu iya, ibu takut kamu terjadi kenapa” di luara kalau tidak ada yang menjaga kamu.

Silvia : oke bu, yuk kak, ikut adik pergi mencari pekerjaan kak untuk membantu biaya rumah sakit ayah kita kak. Oh iya kak, kak Susi kok g mnejenguk ayah sich kak.
Surya : abang juga g tau dik, makanya abang juga bingung kakak kenapa tidak datang kemari, apa mungkin kakak tidak tau kalau ayah kita sedang mengalami musibah?
Silvia : kalau begitu abang tau rumah kak Susi dimana?  Biar kita pergi ke rumah kak Susi untuk menyuruh kakak menjenguk ayah yang sedang sakit dan kita juga menyuruh kakak Susi membantu biaya rumah sakit ayah kita bang.

Surya : betul juga kamu dik, kamu memang adik bang yang paling cerdas adik. Ywudah yuk kita segera ke rumah kakak Susi iya dik. Tapi kamu sanggup dan kuat ke rumah kak Susi kan dik?
Silvia : adik siap kok kak, yuk bang cepat bang biar kita tidak membuat ibu cemas bang.


Kisah ini akan di lanjutkan pada bagian : 

( Part 4 )


Previous
Next Post »
0 Komentar