“ Ayah Tidak Pernah
Menyayangiku, Hanya Sayang Kepada Adik Aku Saja, Ternyata Di Belakang Kalau
Ayah Juga Sangat Mencintaiku “
( Part 1 )
Pada zaman dahulu, keluarga ini adalah salah satu orang yang
sangat kaya raya, dan memiliki 2 anak perempuan yaitu bernama Caroline Dan
Felicia, awal hubungan kakak beradik memang sangat akur, dan selalu bermain
bersama bahkan sering bercanda tawa barengan, namun beberapa bulan kemudian
kakaknya Caroline yang bernama Felicia ini memulai cemburu bersama Caroline di
karenakan ayahnya lebih menyayangi adiknya di banding Felicia. Maka Felicia
akan sangat membenci kepada Caroline bahkan sangat cuek kepadanya. Akan tetapi
Felicia tidak mengetahui bahwa di balik ini semua adalah kalau ayahnya dan
Caroline juga sangat menyayangi Felicia biarpun keadaan cuek dan membenci.
Pada tahun 2002 Felicia sudah berumur 10 tahun, sedangkan
Caroline hanya masih berusia 5 tahun, tapi pada saat di tahun 2002 ini Felicia
sangat sayang kepada Caroline bahkan asyik bermain dan saling mengejek adiknya
kalau wajah Caroline seperti boneka yang imut, akan tetapi Caroline tetap tidak
merasa ngambek atau marah kepada Felicia ketika kakaknya asal pulang sekolah
terus ngejek Caroline, dan pada saat itu Carolinga juga sudah di sekolahin
kelas 1 SD. Dan waktu 1 minggu kemudian, ayahnya Felicia perintahkan kalau
menyuruh Felicia akan menemani adiknya pulang sekolah bersamaan di karenakan
ayahnya sangat takut kalau Caroline bisa pergi kemana” jika tidak di temani.
1 tahun kemudian, Carolins sudah memulai belajar kecantikan
dari kakaknya ini, maka Caroline sering menyuruh kakaknya untuk membuat adiknya
tambah cantik sama Felicia, akan tetapi Felicia sangat malas untuk melakukan
seperti ini, jadi Caroline pun merasa sedih dan keinginan Caroline tidak boleh
sampai di tunda, maka Caroline pun bertanya kepada kepada Felicia :
Caroline : kakak, adik ingin cantik seperti kakak, kakak tolong buatin adik tambah cantik juga donk kak.
Caroline : kakak, adik ingin cantik seperti kakak, kakak tolong buatin adik tambah cantik juga donk kak.
Felicia : adik ini iya masih kelas 2 SD sudah bisa
memikirkan kecantikan saja, kenapa kamu harus mngikuti kakak terus, nanti kak
dandan adik sudah cantik, kalau ayah dan ibu marah gimana?
Caroline : iya juga sich kak, tapi adik kan pingin cantik
kayak kakak. Plisss kak adik mohon.
Felicia : kamu tuh ya adik, ywudah kakak bantu adik dandan
tapi kalau kena marah jangan salahkan kakak iya adik. Kalau begitu sini kamu
duduk di kursi sini biar kakak yang buat adik jadi cantik kayak kakak.
Pada saat Felicia sudah selesai mendandan adiknya, Caroline
sengaja pergi keluar dan bertanya kepada ibunya kalau Caroline sudah cantik
belum, ujar dari Caroline. Maka ibunya akan bertanya kepada Caroline, “ nak,
siapa yang membuat kamu seperti ini? Kamu masih kecil sudah di ajarkan kayak
gini nanti kalau sudah besar bagaimana, ayok jawab ibu siapa yang ngelakuin ini
semua nak?
Dalam keadaan wajah yang sedikit marah kepada Caroline, maka
Caroline mengatakan kepada ibunya bahwa kakak Felicia yang dandanin adik
seperti ini bu. Tapi bu menurut ibu aku sudah cantik belum ya bu? Maka ibunjya
juga merasa stresss bahwa anak kecil saja sudah belajar kecantikan dan ibunya
berpura” menjawab tidak cantik di karenakan agar Caroline tidak berpikirkan
kecantikan saja, maka ibu pun akan segera jumpa bersama Felicia bahwa jangan
dandan adiknya seperti ini.
Felicia sudah memulai sangat jengkel terhadap adiknya kalau
ini semua permintaan Caroline karena dia ke pingin dandan yang cantik seperti
Felicia, akan tetapi sudah selesai di dandan malah ibunya menyalahkan Felicia,
kalau ini semua salah dari Caroline kenapa jadi Felicia yang kena marah sama
ibu?, ujar dari Felicia. Dan Felicia tidak akan mendandan untuk Caroline kalau
Caroline hanya bisa membuat orang jengkel saja dan kena marah, akan tetapi
Felicia juga tidak bisa marah ke Caroline karena gimana pun Caroline juga masih
kecil, maka Felicia sekali ini memaafin adiknya dan juga tidak tega dengan
adiknya sendiri.
Kisah ini akan di lanjutkan ke bagian :
( Part 2 )
0 Komentar