MASA KENANGAN YANG TERINDAH
Pada suatu hari Aku tinggal di sudut kota besar yang dulunya masih sepi, dan sunyi tapi sekarang kota itu sudah ramai di Ibu kota TIONGKOK. Aku tinggal bersama kakak kandungku, sebut saja dia ‘’AL’’ serta Ayah, Ibu tiriku, dan kedua adik ku yang berbeda Ibu. Sejenak Aku merasakan bahagia, karena Ayah ku sangat menyangi ku, serta kakak ku yang bernama AL, dia gadis yang bisu. tapi Aku senang karena kakak ku selalu mengalah padaku. di lain sisi Ibu tiri ku sangat berbeda sikap pada ku, dan jugakepada kakak ku. Tetapi Ayah selalu memperhatikan ku.
“Dewi, kamu sudah sarapan belum?” Teriak Ayah pada ku.
“Belum yah !!” Tegas ku pada Ayah.
“Ayo sini, bareng sarapan sama Ayah”
“Iya yah” jawabku, Lekas Aku pun pergi menghampiri Ayah.
Tapi Ibu tiri ku berbeda, seperti dia tidak senang aku makan bersama Ayah. apa yang Aku ambil Ibu selalu melotot kesal.
“Wiii, ambil tuh telur dadarnya?” kata Ayah
“Tapi yah! ada yang melotot tuh “ jawabku sambil melirik ke arah Ibu tiri ku.
“Siapa ? sudah.. jangan di lihat”
Ayah malah mengambilkan Aku telur. tak lama kemudian Ayah pun pergi bekerja, setelah Ayah berangkat, aku bergegas ke belakang. Pikir ku Ibu pasti marah. Baru saja Aku melangkah.
“DEWI !!!!! SINI KAMU !! “
“Iya bu, ada apa ?” jawabku.
“Ada apa, ada apa. apa maksud kamu tadi, ada yang melotot hah ?”
“Iya kan, tadi Ibu melot “ ejek ku
Dan Akupun berlari ke kamar, Ibu tiri ku terus berbicara, memarahi ku, tapi Aku tak peduli. Akupun malah bernyanyi.
“Ibu tiri hanya cinta kepada Ayahku saja .......”
Ibu tiriku pun, tambah marah,dan memukul pintu kamarku. Aku pun bergegas pergi ke Sekolah, dan tak menghiraukan amarah Ibu ku.
“Awas, Ibu akan adukan sama Ayah kamu !!!!!!!!!!.”
Biasanya, pukul 4 sore, Ayah ku pulang, dan Aku pulang dari sekolah pukul 5 sore. Setibanya di rumah, Aku melihat Ibu sedang berbicara dengan Ayah.
Pikirku, Ibu pasti sedang mengadu.
“Dewi, baru pulang ? cepat mandi dulu” kata Ayah
“ Iya yah ?” jawabku sambil tersenyum, Aku senang melihat wajah Ayah yang ramah. tapi, melihat yang ituh aduh jauh berbeda.
Tak lama kemudian, Aku dipanggil Ayah. Baru saja Aku duduk, Ibu tiriku sudah memarahi ku. Mangadukan Aku ke Ayah kejadian yang tadi, tapi Ayah hanya tersenyum, melihat Ayahku tersenyum, Ibu tiriku tambah marah.
“Ayah ini gimana, bukan di marahin malah tenang-tenang aja ”
“Sudah-sudah“ jawab Ayahku dengan wajah tenangnya.
“Dewi kamu jangan gitu yah, sama Ibu kamu” kata Ayah sambil memeluk ku.
“Iya yah, tapi benerkan yah, Ibu tiriku hanya cinta sama Ayah saja. kalau sama Aku tuh benci banget yah” jawab ku sambil berbisik manja ke telinga Ayah. Ayah ku pun tertawa.
bagaimana pun seorang ibu kandung maupun ibu tiri pasti ada maksudnya kepada anak apabila melakukan kemarahan kepada sang anak namun, anak hanya tidak bisa merasakan bahwa ibu ingin anak menjadi orang yang baik dan bisa menjadi orang berguna.
0 Komentar