tentang MANFAAT DARI KECEWA

MANFAAT DARI KECEWA

Kecewa itu manusiawi. Apabila anda tidak pernah kecewa berarti selama ini tidak pernah berhubungan dengan orang lain, tidak punya sahabat dan tidak punya siapa-siapa. Sebab dimana ada pergaulan, sosialisasi, pertemanan, persahabatan bahkan dengan orang tua sendiripun kita pernah merasa kecewa. Jadi, intinya adalah apabila anda memutuskan untuk berbaur dengan lingkungan maka siap-siaplah mengalami kekecewaan teman.



Rasa kecewa tidak dapat dihindari. Ini sama saja dengan menghindari kehidupan. Sebab dimana ada kehidupan yang fana maka disitulah ada kekecewaan, dimana ada ketidak sempurnaan maka disanalah kita merasakannya. Tidak mungkin menghilangkan rasa ini selamanya, bahkan sekaya apapun anda, sehebat apapun anda, seberkuasa apapun anda, serapi apapun rencana anda, ia tetap akan menghampiri jika saatnya sudah tiba. Oleh karena itu persiapkan diri untuk dikecewakan karena dimana ada keinginan maka disitulah kita berpotensi untuk dikecewakan.

Saya sendiri mengakui bahwa semua orang pernah membuat saya kecewa. Tua-muda, kecil-besar, semuanya pernah membuat hati ini merasakan sesuatu yang tidak enak untuk dikenangkan. Mulai dari orang tua sendiri, saudara, kaum keluarga, tetangga, sahabat, teman bahkan orang yang tidak saya kenalpun telah mengecewakan diri ini. Dari kejadian ini, tidak lantas saya membenci mereka melainkan mengambil posisi untuk mengoreksi diri sendiri lalu mulai mengubah apa-apa saja yang mungkin tidak disenangi oleh orang lain itu. Sekalipun demikian saya tetap memegang standar kehidupan (Kitab Suci) yang saya yakini sebagai pembanding untuk semua perubahan yang dilakukan.

Dalam hidup sehari-hari penuhi pikiran, perkataan dan perbuatan anda dengan kebenaran. Ini adalah sebuah nikmat yang tidak pernah berakhir karena kapanpun kita inginkan dapat diekspresikan. Kecewanya diri ini akan segera berlalu karena ditimpa oleh kebenaran demi kebenaran yang kita tekuni. Saat melakukan hal-hal yang benar maka hidup kita dihiburkan dan dikuatkan oleh apa yang kita yakini.

ada beberapa cara untuk mengatasi masalah kecewa yang ada pada diri kita, yaitu :
> Manusia penuh dengan keinginan. Apalagi bagi mereka yang muda-muda yang masih belum menemukan tempat berlabuh bakalan mengabdikan diri kepada siapa. Keinginan kita jangan terlalu banyak fokuslah pada satu harapan saja. Bahkan ketika kita menolkan keinginan dan terus bergiat dalam kebaikan niscaya hati ini menjadi lebih damai dan tenang hari lepas hari.

> Dalam menjalani hidup dan berbaur dari orang yang satu kepada orang yang lain. Mengajari kita untuk tidak memaksakan kehendak kita kepada pihak yang lainnya. Pemaksaan keinginan akan membebani hidup kita bahkan cenderung mengacaukan pikiran sendiri tatkala itu tidak disetujui/ tidak diijinkan dengan orang lain.

> Boleh saja kita menginginkan ini dan itu namun di atas semuanya itu ingatlah dengan cakupan kemampuan anda. Mimpi itu tidak salah selama kita mau hidup dalam realitas dan menerima kenyataan yang terjadi. Temukan dan galilah potensi anda sebaik mungkin. Kembangkan itu dan milikilah harapan yang tidak jauh-jauh dari bakat yang dimiliki saat ini.

> Minat yang tinggi menandakan bahwa anda “sangat berharap” untuk itu. Harapan yang terlalu tinggi dapat membuat posisi anda sangat rapuh. Ekspektasi kita yang terlalu berlebihan terhadap sesuatu membuat diri ini terlalu/ sangat kecewa ketika itu tidak terwujud / terpenuhi kelak. Apabila minat berada di posisi standar namun mengatur perjuangan anda pada level yang maksimal maka hasilnya positif atau negatif, tidak akan menimbulkan kekecewaan yang mendalam melainkan tekanannya lebih ringan sehingga mudah untuk dilupakan. Biarlah rasa itu seperti angin lalu.

> Ini sangat diperlukan untuk membuat anda lebih sabar, kuat dan dewasa hari demi hari. Jalani saja kawan. Tetap berpikiran positif terhadap semua yang telah terjadi. Jangan biarkan hari-harimu menjadi buruk karena hati sedang gundah gulana. Melainkan pandanglah semuanya sebagai pelajaran hidup yang pantas dijadikan sebagai pengalaman untuk hidup yang lebih baik.

> Niat memaafkan adalah sebuah awal yang baik untuk membuat hati lebih lega. Memendam dendam kepada orang lain membuat pikiran penuh sesak, otak ini menjadi mandek dan inspirasi termasuk kreativitas bisa hilang. Oleh karena itu ikhlaskan semua yang telah terjadi agar hati lebih tentram dan damai.

> Jika anda bisa bertahan dan berhasil mengabaikan rasa itu berarti sudah mampu mengendalikan pikiran sendiri. Saat kejadian tersebut terngiang kembali di otak : jangan digubris / jangan dibahas lagi melainkan alihkan kepada sesuatu yang lebih positif. Seperti bernyanyi lagu rohani, membahas Kitab Suci atau memikirkan sesuatu yang bermanfaat lainnya.

> Segera beranjak dari kekecewaan kemudian lakukan hal positif lainnya, sesuatu yang lebih baru. Tidak perlu meratapi rasa ini karena tidak ada gunanya dan tidak ada akhirnya juga. Isi hari-hari dengan melakukan sesuatu yang positif. Bersikap dan bertutur kata yang baik kepada orang-orang disekitar akan menyibukkan kita hingga rasa sakit itupun terlupakan.

> Dalam keadaan ini anda harus mulai melakukan analisis sederhana, “mengapa anda bisa kecewa?”. Pertimbangkanlah baik-baik apakah yang dapat anda ambil hikmah dari semuanya itu. Tidak usah menggubris kesalahan orang lain akan tetapi cari tahu (konsentrasi pada) kesalahan sendiri lalu jadilah bijak untuk mengubah hal itu dihari-hari yang akan datang. Perubahan itu mutlak untuk hidup yang lebih baik.

> Saat kehadiran kita berguna maka saat itulah waktu tidak terbuang sia-sia. Kesibukan yang kita jalani mendatangkan kebaikan bagi orang lain. Disaat seperti inilah kita mengerti bahwa mampu membuat orang lain tersenyum saja sudah membuat hati kita bahagia apalagi jika kita melakukan kebaikan yang lebih dari sekedar senyuman. Inilah yang membuat kita merasa puas sehingga rasa kecewa itupun berlalu begitu saja.

> Menjalani hari lepas hari, harus ada harapan dalam hati bahwa “ada masa depan yang lebih baik”. Harapan inilah yang membuat kita bersemangat menjalani hidup. Ingatlah bahwa ketika kita mengharap sesuatu yang baik maka pikiran, perkataan dan tindakan kita juga tidak jauh-jauh dari kebaikan bersama. Jika anda dikecewakan oleh situasi atau oleh seseorang katakanlah kepada diri sendiri bahwa “pasti ada masa depan yang lebih baik bagi setiap orang yang mengandalkan Tuhan”. Ini adalah komitemen sekaligus keputusan untuk meninggalkan rasa kecewa itu dan lebih semangat menjalani hari.

> Jangan kerja terus menerus. Luangkan waktu sedikit untuk menikmati jerih lelah anda selama ini. Pastikan kalau ingin menikmati hidup (menggunakan sebagian uang ) bukan sebagai sebuah pelarian (dari masalah termasuk dari kekecewaan) melainkan ingin lebih dekat, bersantai dan bersenang-senang bersama demi kebahagiaan keluarga.


Kenali diri dan kenali potensimu. Bergerak dan berusahalah disekitar itu. Tidak perlu meraba-raba sesuatu yang belum digenggam oleh tangan ini melainkan nikmatilah semua yang sudah dimiliki saat ini. Jangan biarkan amarah karena rasa kecewa mengotori harimu pandanglah kedepan lalu lihatlah bahwa masih ada hari esok yang lebih baik. Pantaskan dirimu untuk menjadi seperti contoh manfaat di atas.
Previous
Next Post »
0 Komentar